Senin, 17 Desember 2007

BREAKING NEWS ATAU MATI

Oleh Akhmad Kusaeni


Kiat sukses dunia bisnis adalah kepuasan pelanggan. Seorang pengusaha memasang besar-besar tulisan di ruang kerjanya: "BERIKAN KEPADA PELANGGAN APA YANG MEREKA MAU". Lalu di bawahnya ada tulisan yang dicetak lebih kecil: "Kalau mereka minta sayur asam, kasih sayur asam. Jangan soto Madura. Pasti tidak dimakan".
Kiat bisnis semacam itu harus dilakukan oleh ANTARA kalau lembaga ini mau terus bertahan hidup. Kita harus melakukan inovasi-inovasi sesuai kehendak pasar kalau tidak mau jadi dinosaurus. Salah satu yang sekarang ini dibutuhkan pelanggan kita adalah pasokan berita-berita penting yang disajikan secara cepat. Mereka membutuhkan "breaking news"! Jam per jam, menit per menit, detik per detik, real time news!
Televisi-televisi menyiarkan berita hampir terus menerus. Setiap jam MetroTV menyiarkan Headline News, setiap jam ANTV menyiarkan Aktualita. Ada siaran berita pagi, siang, petang dan malam. Ini pangsa pasar yang luar biasa besar yang harus kita pasok beritanya.
Media online mewabah di internet. Detikcom, Satunetcom, dan Astagacom nonstop 24 jam menyiarkan berita-berita yang hampir real time. Pembaca suratkabar tanpa kertas di cyberspace terus meningkat seiring dengan demam internet yang melanda masyarakat Indonesia. Selain sebagai pesaing, sesungguhnya dotcom-dotcom itu juga merupakan pangsa pasar produk ANTARA karena mereka belum punya jaringan seluas ANTARA.
Radio-radio juga berkembang ke arah infotainment, menghibur dan memberi informasi. Radio El Shinta, RRI Pro-2 FM dan Sonora misalnya, hampir setiap saat menyiarkan berita dan dialog interaktif dengan pakar dan pembacanya. Ini juga pangsa pasar yang harus diraup, karena radio-radio memerlukan pasokan berita dan agenda masalah yang menjadi bahan acara dialog interaktif mereka.
Belum lagi mitra tradisional kita, yaitu koran-koran pagi dan sore. Kebijakan pers yang bebas membuat banyak koran-koran baru terbit. Koran-koran sore pun jadi bertambah dengan terbitnya kembali Sinar Harapan dan Berita Buana yang menjadi pesaing kuat Suara Pembaruan dan Terbit. Ini peluang besar bagi ANTARA untuk bisa memasok berita-berita sesuai dengan kebutuhan mitra tradisional kita itu.
Breaking news adalah salah satu jawaban dan inovasi ANTARA untuk memuaskan para pelanggannya. Dengan demikian pencarian dan penciptaan breaking news adalah misi suci setiap wartawan ANTARA untuk menyelamatkan lembaga ini dari kepunahan. Bukankah kantor berita yang tidak lagi dikutip dan diperlukan oleh pelanggannya sama saja dengan menggali kuburnya sendiri? Pelanggan minta breaking news, kita beri breaking news. Tak bisa lain.
"Breaking news atau mati!" itulah slogan kita.




Apa itu breaking news?

Buku-buku jurnalistik menggolongkan berita atas berita langsung (straight/hard/ spot news), berita ringan (soft news), berita kisah (feature), dan berita berkedalaman (indepht news).
Berita langsung digunakan untuk menyampaikan kejadian-kejadian penting yang secepatnya perlu diketahui oleh pembaca. Disebut langsung (straight news) karena unsur-unsur terpenting dari peristiwa itu harus langsung dan sesegera mungkin disampaikan kepada pembaca. Misalnya, bom meledak, gunung meletus, kereta tabrakan, bus masuk jurang, Lopa mati, Gus Dur mundur, Tommy ditangkap.
Berita langsung ada juga yang disebut sebagai spot news. Jika berita bersifat spot, maka wartawan harus berhadapan langsung dengan kejadian, lalu melaporkan kejadian itu on the spot. Misalnya, wartawan melaporkan dari TKP Sampit mengenai pembantaian etnis Madura, dari TKP banjir bandang Nias, dari TKP unjuk rasa pro-Gus Dur yang rusuh di Bondowoso.
Jika wartawan tidak/belum bisa ke TKP, maka wartawan terpaksa meminjam mulut dan persepsi orang lain yang berada di tempat kejadian. Misalnya, menelpon Bupati Nias tentang nasib para korban banjir, menelpon Dansatgaspen TNI di Aceh soal penemuan kuburan massal di Bireun, menghubungi Pangdam soal penyanderaan warga asing oleh OPM di Irja.
Berita langsung juga disebut sebagai hard news mengingat fakta yang digunakan untuk memberitakan peristiwa adalah fakta keras. Misalnya: Gus Dur keluarkan dekrit, harga BBM naik, perahu terbalik, kantor Golkar dibakar, DPRD diduduki. Dari fakta keras tersebut baru kemudian orang memberikan pendapat komentarnya sebagai kelanjutan beritanya (follow up news) yang bisa berupa pro dan kontra.
Lalu dimana posisi breaking news?
Breaking news sebetulnya berita-berita langsung, entah itu berupa straight news, spot news atau hard news, bahkan juga bisa follow up news. Bedanya, breaking news haruslah baru, betul-betul aktual, mengingat sifatnya sebagai pemecah (breaking) berita. Breaking news berarti "pecahnya" suatu berita penting yang bisa menjadi titik awal dari berita-berita selanjutnya.
Aktualitas atau kebaruan merupakan unsur paling penting dari sebuah breaking news. Suatu kejadian yang sudah lama terjadi, tidak bernilai lagi untuk ditulis sebagai breaking news, karena orang sudah pada tahu semua. Kejadian yang telah lama terjadi hanya layak diberitakan jika ada unsur kuat lainnya selain aktualitas, dan biasanya ditulis sebagai berita ringan (soft news) saja.
Berapa lama kejadian dapat dianggap aktual? Untuk surat kabar harian, kejadian kemarin bisa dapat dianggap aktual. Untuk koran sore, kejadian sepanjang pagi dan siang bisa dianggap aktual. Untuk berita televisi semacam Headlines News MetroTV yang ditayangkan setiap jam, kejadian tiga empat jam lalu mungkin sudah dianggap basi. Begitu juga dengan radio, koran-koran online dan dot.com: Yang aktual adalah yang saat ini terjadi (almost a real time story).
Bagi wartawan ANTARA yang menjadi pemasok untuk koran harian, koran sore, radio, dot.com, dll, suatu kejadian akan kehilangan aktualitasnya jika sudah dimuat dalam surat kabar lain atau dot.com-dot.com itu. Ingat, ANTARA adalah pemasok berita untuk mereka dan bukan sebaliknya kita mengutip dot.com-dot.com itu.
Yang penting lagi untuk diingat adalah aktualitas tidak hanya berkaitan dengan waktu, tetapi juga mencakup suatu yang baru diketahui, atau sesuatu yang baru dikeketemukan, misalnya cara baru, ide baru, langkah baru atau perkembangan mutakhir.
Ketika menulis breaking news, wartawan seolah-olah berkata kepada pembaca:
"Ini lho ada masalah atau peristiwa penting terjadi!"
"Ini lho ada pendapat orang penting tentang suatu peristiwa atau masalah dan pendapat itu penting untuk ada ketahui!"
"Ini lho ada pendapat penting dari seseorang (bisa pakar, praktisi atau pejabat) seperti ini!"


Wanted: Breaking News!

Setelah mengetahui binatang apa itu breaking news, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mencari dan mendapatkannya. Breaking news bukan berkah yang bisa didapat tanpa usaha. Ia bukan hujan yang turun dari langit. Tapi ia harus dicari, diburu dan dikejar. Oleh karena itu dibutuhkan kreativitas untuk menciptakan berita, bukan menunggu berita, bukan menanti datangnya siaran pers dari Humas.
Dalaim kaitan menciptakan berita ini, tontonlah film James Bond "Tomorrow Never Dies". Musuh Agen 007 bukan lagi teroris internasional yang akan melakukan serangan bunuh biri atau mata-mata Rusia yang cantik, tetapi pengusaha penerbitan pers macam Ted Turner pemilik jaringan televisi dunia CNN.
Syahdan seorang Raja Media pemilik koran "Tomorrow" dalam upaya membuat headline bagi jaringan koran dan televisinya, menciptakan berita yang bisa menjadi headline di seluruh dunia dengan merekayasa pencurian nuklir Rusia oleh Cina. Dengan demikian medianya bisa mengungguli pesaingnya dengan menciptakan berita-berita utama yang menjadi fokus perhatian masyarakat dunia yang menakutkan terjadinya perang nuklir.
Berita-berita yang dihasilkan dari peristiwa asli tapi palsu antara lain:
RUDAL NUKLIR RUSIA HILANG
CINA DIDUGA TERLIBAT DALAM PENCURIAN RUDAL RUSIA
RUSIA DAN CINA BERSITEGANG DI LAUT CHINA SELATAN
Begitulah, pesan dari film James Bond ini adalah "untuk memenangkan persaingan di industri media yang keras ini maka wartawan harus bisa menciptakan breaking news, kalau tidak koran akan tergilas tidak dibaca orang".
Breaking news bisa didapat dari terjadinya suatu peristiwa. Misalnya:

1. PENDOPO GUBERNUR ACEH DIGRANAT

Banda Aceh, 28/6 (ANTARA) - Rumah Dinas Gubernur (Pendopo Gubernuran) Aceh di Jl. SA Mahmudsyah II, Banda Aceh, Kamis petang sekitar pukul 19.15 WIB, digranat orang tak dikenal, namun tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan.
Wadan Satgas Penerangan Operasi Pemulihan Keamanan Komisaris Polisi Sudarsono membenarkan adanya aksi pelemparan granat ke pendopo Gubernuran Aceh itu dan pelakunya melarikan diri.

2. WISATAWAN HONGARIA TEWAS TERSERET ARUS PANTAI KUTA

Denpasar, 24/1 (ANTARA) - Peter Andor (43), wisatawan Hongaria, tewas terseret arus gelombang laut deras saat berenang di Pantai Kuta, Bali, Rabu petang.
Jenazah korban masih dititipkan di ruang pendingin kamar jenazah RSUP Denpasar untuk menunggu kepastian dari pihak keluarga apakah mayat Andor akan dikirim ke negaranya atau dikremasi di Bali.

Breaking news bisa dibuat berdasarkan wawancara. Misalnya:

1. DANIEL S LEV: GUS DUR JANGAN MENYERAH

New York, 2/2 (ANTARA) - Berseberangan dengan pendapat sejumlah kalangan di Indonesia yang mendesak supaya Presiden Abdurrahman Wahid mundur setelah DPR menerima dengan mayoritas laporan Pansus Buloggate dan Bruneigate, pakar politik dari Amerika Serikat Prof. Daniel S Lev malah meminta agar Gus Dur jangan menyerah.
"Gus Dur sebaiknya jangan mundur. Jangan menyerah begitu saja," kata Indonesianis dari Universitas Washington, Amerika Serikat, kepada ANTARA New York, Kamis (Jumat WIB).

2. MEGAWATI TOLAK PELANTIKAN BUPATI KEPRI

Pekanbaru, 15/1 (ANTARA) - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan dalam sikap resminya melalui surat yang ditandangani Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, menolak adanya pelantikan Huzrin Hood dan Anshar Ahmad sebagai pasangan bupati/wakil bupati Kepri.
Ketua Umum PDI Perjuangan Provinsi Riau, Suryadi Khusaini yang berada di Jakar, ketika dihubungi ANTARA melalui telepon dari Pekanbaru, Senin, membenarkan adanya penolakan DPP seperti itu.
"Partai tidak setuju dengan pelantikan bupati Kepri," tegasnya.

Bisa juga dari suatu acara seperti pertemuan, diskusi, seminar, sidak, dll. Misalnya:

STANLEY ROTH: TNI TAK AKAN KUDETA

New York, 17/1 (ANTARA) - Asisten Menlu AS untuk Asia Pasifik, Stanley Roth, tidak melihat adanya kemungkinan militer Indonesia mengambil alih kekuasaan melalui kudeta dalam waktu dekat ini.
"Keprihatinan saya bukanlah militer akan kudeta. Keprihatinan saya adalah meningkatnya rasa bahwa militer tidak sepenuhnya berada dalam kendali utuh sipil," katanya seperti dilaporkan wartawan ANTARA dari New York, Selasa (Rabu WIB).
Roth yang memberikan pandangannya mengenai de,mokrasi di Asia dalam suatu acara yang diselenggarakan Asia Society itu menyinggung panjang lebar mengenai demokratisasi di Indonesia, khususnya setelah naiknya Presiden Abdurrahman Wahid.

Breaking news juga kadang-kadang bisa didapat dari menerjemahkan koran-koran asing. Adanya fasilitas internet memungkinkan wartawan bisa membaca koran-koran asing termuka di dunia, seperti The Washington Post, New York Times, atau koran Israel. Misalnya saja:

1. DEMI SELAMATKAN INDONESIA, AS BISA DUKUNG NAIKNYA TNI

New York, 5/3 (ANTARA) - Pemerintah Ameriak Serikat dilaporkan sedang menimbang-nimbang gagasan untuk mendukung militer Indonesia untuk mengambil alih kekuasaan demi menyelamatkan negeri berpenduduk terbesar keempat dunia itu dari terpecah-pecah dan demi memulihkan ketertiban dan keamanan.
Tajuk rencana harian terkemuka di Amerika Serikat, The Washington Post, dalam edisi akhir pekan, menyatakan bahwa untuk menyelamatkan bangsa dengan 214 juta penduduk itu, Washington bisa berpaling ke TNI karena militer dianggap bisa memulihkan dan menjaga negara kesatuan dan persatuan RI.

2. INDONESIA AKAN BELI SUKU CADANG PESAWAT DARI ISRAEL

New York, 14/3 (ANTARA) - Indonesia dan Israel tengah melakukan negosiasi mengenai pembelian suku cadang pesawat tempur F-16 dan pesawat angkut Hercules C-130, demikian laporan media massa Israel yang dipantau di New York, Selasa.
Koran bisnis Israel "Globes" dan harian Middle East Newsline melaporkan bahwa Jakarta telah menoleh kepada Angkatan Udara Israel dan perusahaan swasta di Tel Aviv, untuk mendapat suku cadang bagi pesawat F-16 dan pesawat lainnya yang selama ini terkena embargo Amerika Serikat.

Statistik bisa juga jadi bahan breaking news. Misalnya saja:


1. SETIAP 11 JAM SATU MAYAT DITEMUKAN DI ACEH

Banda Aceh, 9/1 (ANTARA) - Aksi kekerasan terhadap manusia di Provinsi Daerah Istimewa Aceh selama sepekan di awal tahun 2001 cenderung meningkat dimana dalam setiap 11 jam rata-rata ditemukan satu mayat korban pembantaian orang dan kelompok bersenjata tak dikenal.
Fakta ini terungkap dari data yang dikeluarkan Wakasubsatgaspen Operasi Cinta Meunasah (OCM) Ajun Komisaris Besar Polisi Yatim Suyatmo yang diterima di Banda Aceh, Selasa.

2. KONFLIK DI ACEH RENGGUT 1.041 NYAWA

Banda Aceh, 22/1 (ANTARA) - Konflik bersenjata antara TNI/Polri lawan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Provinsi Aceh sepanjang tahun lalu telah merenggut korban sebanyak 1.041 orang tewas.
Data dari Forum Peduli Hak Asasi Manusia (FP-HAM) Aceh yang diperoleh ANTARA di Banda Aceh, Senin, menyebutkan korban tewas akibat konflik berkepanjangan di daerah Serambi Mekkah itu terdiri atas 827 warga sipil, 147 TNI/Polri dan 67 orang anggota GAM.


Headline News Journalist

Kesimpulannya, breaking news itu bisa didapat dengan cara apa saja. Modalnya adalah kreativitas. Hal ini karena breaking news adalah binatang yang harus diburu, dicari dan ditemukan. Jadilah pemburu breaking news yang handal.
Jangan puas membuat berita yang hanya muncul di VSAT ANTARA. Jangan sekedar asal dapat kredit fungsional C atau B. Jadikan diri anda sebagai headline news journalist, yang berita-beritanya selalu menjadi berita utama (headline) di koran-koran.
Jadilah wartawan yang setiap beritanya bisa dikutip MetroTV setiap jam. Jadilah wartawan yang breaking newsnya selalu disiarkan radio-radio setiap saat. Jadilah wartawan yang beritanya diincar untuk diterjemahkan ke bahasa Inggris dan dikutip oleh kantor-kantor berita asing.
Pilihan kita hanya dua: breaking news atau mati!

Tidak ada komentar: