Mekkah (ANTARA News) - Prosesi pencucian Ka`bah dilaksanakan Kamis pagi, dengan disaksikan para pangeran kerajaan, ulama, menteri, tokoh internasional dan anggota korps diplomatik dari negara-negara Muslim, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla dan rombongan.
Wartawan Antara Akhmad Kusaeni yang ikut dalam kunjungan Wapres melaporkan, Kalla bersama rombongan sudah berada di Kawasan Masjidil Haram sejak Kamis dinihari untuk melakukan shalat Subuh berjamaah dan menanti saat prosesi pencucian kabah dilakukan.
Ka`bah dijaga ketat oleh pasukan khusus. Mereka melakukan pagar betis mengelilingi Ka`bah. Namun tidak melarang jemaah yang melakukan shalat.Kunci Ka`bah dipegang oleh suku Bani Shaybat. Anggota suku tersebut menyambut tamu untuk masuk ke dalam Ka`bah saat prosesi pencucian Ka`bah.
Sejumlah kecil tokoh dan diplomat asing diundang untuk ikut upacara. Gubernur Mekkah memimpin para tamu penting membersihkan dinding Ka`bah dengan menggunakan sapu. Baru kemudian Ka`bah dicuci dengan air Zam Zam yang dicampur bunga mawar
Sebelum melakukan pencucian, dilakukan tawaf dan shalat sunnah dua rakaat. Ritual pencucian Ka`bah dilakukan dengan cara menggosok dinding Ka`bah dengan kain yang sudah dibasahi wewangian Zam Zam.Pencucian Ka`bah dilakukan sebanyak dua kali tiap tahun. Satu kali sebelum bulan Ramadhan dan satu kali lagi pada musim haji.
Pencucian Ka`bah dilaksanakan, mengikuti Rasulullah SAW yang membersihkan Ka`bah saat Nabi berhasil menaklukkan Makkah pada tahun ke-8 HijriahTradisi itu adalah membuka kunci Ka`bah dan melakukan pembersihan di dalam Ka`bah. Kain penutup Ka`bah atau kiswah dibuka dan tangga khusus diletakan ke pintu Ka`bah untuk keluar masuk tamu.
Tradisi ini bukan merupakan ritus, melainkan pencucian dalam arti harfiah."Pencucian Kabah tujuannya adalah untuk mencuci dan membersihkan Kabah. Itu saja," kata mantan Menlu Alwi Shihab yang ikut dalam rombongan Wapres. (*)
Copyright © 2008 ANTARA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar